When I was young, eh, sok Inggris ya. Ketika saya masih muda, (memang sekarang sudah nenek-nenek?) saya pernah terheran-heran mengapa ada orang terutama wanita yang belum juga menikah padahal usia mereka nyaris 40 bahkan di atas 40 tahun? Apa sebenarnya yang mereka cari?
Tetapi, seiring perjalanan waktu akhirnya saya memahami bahwa hidup ini tidak selalu seperti yang kita harapkan. Bahwa banyak hal yang kita impikan, rencanakan tetapi bukan merupakan rencana Allah.
Biasanya, jika kita menasihati seseorang amasalah perjodohan, kita selalu mengaitkan dengan usia ('ingat umurmu sudah sekian atau sebentar lagi usiamu mencapai sekian') seolah-olah jika telah melewati masa itu pintu jodoh tertutup rapat. Adalah hal yang kurang bijak jika kita memvonis seseorang yang sudah berusia mapan tetapi masih lajang dengan kata-kata yang merupakan anggapan belaka. Memang baik menasihati, tetapi berhati-hatilah sebab orang-orang semacam ini mudah terpukul perasaannya. Jika memang bermaksud baik, janganlah menyebut usia atau kemungkinan mereka belum juga berjodoh, karena belum tentu anggapan kita benar adanya (walaupun ada informasi yang kita dapat dari orang yang telah lama mengenal dan mengetahui pribadinya). Ucapan yang merupakan doa adalah pelipur lara bagi mereka.
Bukankah setiap orang ada jodohnya? Hanya saja Allah yang akan menentukan kapan bertemu. Jika tidak di dunia, insyaAllah di akhirat.
Menikah memang menggenapkan separuh dien, tetapi jika seseorang telah ditakdirkan tidak mendapat jodoh di dunia ini apakah lantas ia menjadi manusia yang tidak baik agamanya?
Rizki, jodoh, dan kematian adalah rahasia Allah. Kita hanya dapat berusaha tetapi keputusan terakhir tetap di tangan-Nya. Dan Allah itu Mahaadil.
Jumat, 01 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar