Beberapa bulan yang lalu saya menulis kritik kepada seorang penyair yang telah melakukan kritik terhadap karya-karya para penyair pemula di sebuah situs. Saya mengatakan bahwa kritikan harus dilakukan dengan cara seimbang dan saya tegaskan kritikan bukanlah celaan. 'Yang Anda tulis adalah celaan bukan kritikan' begitulah komentar saya.
Penyair tersebut berdalih bahwa ia ingin membangkitkan semangat para penyair remaja agar tidak terlena oleh pujian dan cepat puas. Menurutnya kritikannya dapat menjadikan orang lebih bersemangat menghasilkan karya.
Penyair itu pun menyebut celaannya sebagai kritikan. Ini sangat mengherankan, padahal jelas keduanya berbeda. Kritikan (apalagi kritik sastra) haruslah menyebutkan kelebihan dan kekurangan suatu karya, sekaligus memberikan saran bagi perbaikan. Sebaliknya celaan bernada mengejek dan cenderung menjatuhkan mental serta mematahkan semangat (kenyataannya komentar penyair tersebut lebih bernada celaan dibanding kritikan).
Kita memerlukan dua hal yang berbeda asalkan tidak berlebihan. Perilaku rendah diri sangat dilarang karena orang yakin bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan yang pantas ditampilkan. Terlalu percaya diri pun tidak boleh dilakukan karena akan menyebabkan seseorang merasa lebih unggul dibanding yang lain. Demikian pula kita memerlukan pujian untuk membangkitkan semangat dan kritikan untuk supaya tidak mudah terlena dan cepat puas.
Sayangnya dalam kehidupan sehari-hari, sebagian orang beranggapan bahwa dengan mencela berarti ia sudah berkritik ria. Kritikan dapat membuat orang berlapang dada meskipun pedas. Kritikan dapat membuat orang merenung, menyadari kesalahan, dan berusaha memperbaiki diri. Sedangkan apabila kita mendengar celaan, terasa panas telinga, terbakar amarah, dan cenderung melampiaskannya yang mengakibatkan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Maka berhati-hatilah dalam bersikap.
Catatan : InsyaAllah, saya akan menulis tentang kritik ini lebih banyak sesuai dengan pengetahuan saya.
Selasa, 06 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar